Planet Ilmu Nusantara - Minuman dan makanan yang manis seperti es krim, teh manis, permen, dan cokelat memang lezat. Akan tetapi, makanan-makanan tersebut rupanya bisa memengaruhi gairah seksual pria di ranjang.
Gairah seksual yang rendah umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang buruk, seperti merokok, minum alkohol, dan juga stres. Namun, rupanya terlalu sering menyantap makanan manis juga bisa berpengaruh pada hormon seks pria hingga menurunkan gairah.
Pengaruh makanan yang manis pada performa seks pria
Walaupun rasanya enak, makanan manis memiliki kadar gula yang tinggi. Gula tersebut memang bisa menghasilkan energi, tapi jika dikonsumsi terlalu banyak bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh dan juga aktivitas seksual pria. Berikut pengaruh gula pada kehidupan seks pria, seperti yang dilaporkan oleh Dr. Hyman.
Gairah seksual yang rendah umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang buruk, seperti merokok, minum alkohol, dan juga stres. Namun, rupanya terlalu sering menyantap makanan manis juga bisa berpengaruh pada hormon seks pria hingga menurunkan gairah.
Pengaruh makanan yang manis pada performa seks pria
Walaupun rasanya enak, makanan manis memiliki kadar gula yang tinggi. Gula tersebut memang bisa menghasilkan energi, tapi jika dikonsumsi terlalu banyak bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh dan juga aktivitas seksual pria. Berikut pengaruh gula pada kehidupan seks pria, seperti yang dilaporkan oleh Dr. Hyman.
1. Gula dapat menurunkan testosteron
Hormon testosteron adalah hormon seks utama pria yang berperan penting pada fungsi dan kesehatan seksual. Bila kadar hormon ini di dalam tubuh tidak seimbang, gairah seksual pria bisa menurun. Mengapa?
Dilansir dari Men’s Health, studi yang diterbitkan pada Clinical Endocrinology tahun 2013 meneliti kadar hormon testosteron pada pria usia 18 hingga 74 tahun setelah mereka mengonsumsi 75 gram gula — dua kali lebih banyak dari batas asupan harian. Hasilnya menunjukkan sebanyak 25 persen kadar testosteron mengalami penurunan dalam waktu 2 jam.
Ini artinya terlalu banyak mengonsumsi makanan bergula bisa menciptakan lemak perut dan menurunkan massa otot. Keduanya menyebabkan produktivitas hormon testosteron menjadi berkurang.
Dilansir dari Men’s Health, studi yang diterbitkan pada Clinical Endocrinology tahun 2013 meneliti kadar hormon testosteron pada pria usia 18 hingga 74 tahun setelah mereka mengonsumsi 75 gram gula — dua kali lebih banyak dari batas asupan harian. Hasilnya menunjukkan sebanyak 25 persen kadar testosteron mengalami penurunan dalam waktu 2 jam.
Ini artinya terlalu banyak mengonsumsi makanan bergula bisa menciptakan lemak perut dan menurunkan massa otot. Keduanya menyebabkan produktivitas hormon testosteron menjadi berkurang.
2. Gula menyebabkan resistansi leptin
Leptin adalah hormon yang mengontrol nafsu makan dengan memberikan sinyal pada otak untuk berhenti makan. Saat Anda makan terlalu banyak gula, hormon leptin akan menjadi resistan. Artinya, hormon tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Hasil studi yang diterbitkan pada jurnal Clinical Endocrinology menunjukkan bahwa tiga kelompok pria memiliki kadar testosteron yang rendah, sementara kadar leptinnya dan berat badannya lebih dari batas normal.
Hasil studi yang diterbitkan pada jurnal Clinical Endocrinology menunjukkan bahwa tiga kelompok pria memiliki kadar testosteron yang rendah, sementara kadar leptinnya dan berat badannya lebih dari batas normal.
3. Gula menurunkan produksi hormon pertumbuhan (GH)
Hormon pertumbuhan dihasilkan oleh kelenjar pituitari yang berfungsi untuk meningkatkan massa otot, membantu memanfaatkan lemak secara maksimal, serta membantu mempertahankan libido pada pria.
Periset menemukan hubungan antara hormon GH, tingkat insulin, dan fungsi seksual. Hormon insulin mampu menurunkan kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon GH sehingga kadar testosteron bisa berubah dan memengaruhi libido pria.
Perlu Anda ketahui bahwa salah satu gejala khas kekurangan hormon GH adalah menurunnya gairah seksual pada pria.
Periset menemukan hubungan antara hormon GH, tingkat insulin, dan fungsi seksual. Hormon insulin mampu menurunkan kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon GH sehingga kadar testosteron bisa berubah dan memengaruhi libido pria.
Perlu Anda ketahui bahwa salah satu gejala khas kekurangan hormon GH adalah menurunnya gairah seksual pada pria.
4. Gula membuat tubuh Anda lelah
Permen, donat, atau kue tentu mengandung gula sebagai pemanisnya. Gula memiliki indeks glikemik yang tinggi yang bisa meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Saat gula dikonsumsi terlalu banyak, kadar gula darah yang melonjak naik bisa menurunkan orexin, yaitu senyawa kimia dalam otak yang mengatur waktu makan dan bangun serta ikut menentukan gairah. Saat orexin menurun, tubuh akan menjadi lelah dan mengantuk. Dengan kondisi tersebut, Anda tentu tidak bersemangat untuk bercinta, bukan?
Saat gula dikonsumsi terlalu banyak, kadar gula darah yang melonjak naik bisa menurunkan orexin, yaitu senyawa kimia dalam otak yang mengatur waktu makan dan bangun serta ikut menentukan gairah. Saat orexin menurun, tubuh akan menjadi lelah dan mengantuk. Dengan kondisi tersebut, Anda tentu tidak bersemangat untuk bercinta, bukan?
5. Gula memicu stres dan rasa cemas
Jumlah gula yang berlebihan pada minuman dan makanan yang manis bisa menyebabkan rasa lapar menjadi lebih besar, akhirnya membuat Anda terus makan. Kondisi ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan gula darah dan memicu perubahan suasana hati dan menimbulkan rasa cemas.
Tingkat insulin yang buruk juga memperburuk tingkat kortisol, yaitu hormon yang mengontrol tingkat stres. Stres dan rasa cemas bisa merusak suasana intim antara Anda dengan pasangan.
Tingkat insulin yang buruk juga memperburuk tingkat kortisol, yaitu hormon yang mengontrol tingkat stres. Stres dan rasa cemas bisa merusak suasana intim antara Anda dengan pasangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar